Apple membunuh Macbook, akankah ini menjadi akhir dari perjalanan Macbook?
Daridulu Apple ini memang seringkali memberikan dobrakan-dobrakan besar dalam Teknologi, tapi apakah ini suatu hal yang baik atau sebaliknya?
Baca selengkapnya di LiteTeknoID…
Mungkin kalian sudah pada tahu bahwa MacBook 12 inci dan MacBook Air 13 inci tipe lama menyusul nasib MacBook Air 11 inci yang sudah tamat riwayatnya sejak 2016. Awal juli ini, penjualan kedua laptop lawas tersebut dihentikan oleh Apple.
Setelah merilis MacBook Air 2019 dan MacBook Pro 2019 baru, Apple secara mengejutkan tak akan lagi merilis MacBook baru lagi. Halaman untuk produk MacBook juga sudah hilang di situs Apple.
Apple memangkas MacBook Air 12 inci dan MacBook Air 13 inci bersama dengan peluncuran MacBook Air (Retina, 2019) 13 inci yang turun harga, dan MacBook Pro 13 inci (2019) yang kini dibekali Touch Bar seperti model 15 inci.
MacBook memang sebenarnya merupakan produk lawas, dan baru kembali dirilis oleh Apple pada tahun 2015. Mengusung beragam fitur dan perubahan desain baru seperti layar 12 inch, Butterfly Keyboard, dan lain-lain membuat MacBook menarik untuk dibeli.
Baca Juga: Amankah Vivo iQoo Terjun Bebas Dari Ketinggian 31.540 Meter?
Dengan penyetopan itu, kini laptop MacBook jadi lebih ringkas dan terdiri dari tiga model, yaitu Retina MacBook Air 13 inci, berikut MacBook Pro dengan Touch Bar 13 inci serta 15 inci.
Namun sayang, MacBook ternyata memiliki banyak kekurangan. Salah satunya adalah dukungan prosesor Intel Core m yang dinilai tak cukup kencang.
Tak heran Apple memilih menggunakan Intel Core m karena memang dirancang untuk komputer tanpa kipas alias fanless.
Kebijakan Apple untuk membatasi port pun turut mengecewakan, Apple hanya menyediakan satu buah port USB-C padahal Di tahun 2015, belum banyak aksesoris yang menggunakan USB-C, sehingga langkah Apple ini terbilang sungguh sangat berani sebagai yang terdepan.
Yang paling parah dari semuanya adalah penggunaan Butterfly Keyboard. Apple memutuskan merancang keyboard baru untuk mendukung desain MacBook agar lebih tipis.
Sayangnya, Butterfly Keyboard mudah macet, dan bahkan hingga rusak. Penggantian keyboard juga terbilang sangat mahal sekali.
Kalau kita lihat dari kronologisnya, dibalik inovatifnya teknologi yang didorong oleh Apple ini memang Apple membunuh Macbook secara perlahan sejak dulu.
Ini bukan kali pertama Apple menghentikan bloodline MacBook, beberapa tahun yang lalu juga sudah pernah dilakukan oleh mereka.
Perusahaan yang bermarkas di Cupertino, AS tersebut menghentikan penjualan MacBook original yang bercangkang plastik pada tahun 2010.
Sementara itu, MacBook Air (Retina, 2019) 13 inci terbaru harganya diturunkan 100 dollar AS menjadi 1.099 dollar AS (Rp 15,3 juta) sekaligus menerima sejumlah fitur baru seperti layar True Tone.
Lalu, MacBook Pro 13 inch mendapat fitur Touch Bar, prosesor Intel Core Generasi ke-8, chip sekuriti Apple T2, serta Touch ID. Harganya dipasang mulai 1.299 dollar AS (Rp 18 juta).
Bagaimana pendapat menurutmu mengenai artikel diatas? kalau bagi aku sih sayang banget ya, ternyata Macbook telah berakhir, daripada mengakhiri Macbook lebih baik mengakhiri penderitaanku (LOL)
Sampai disini saya akhiri artikel tentang ‘Macbook the Series’ tamat, Apple Resmi Tak Akan Rilis MacBook Lagi. Sampaikan di kolom komentar kalau misalnya kamu punya pertanyaan atau tanggapan, sampai bertemu di artikel menarik lainnya dari LiteTeknoID, sekian.
Baca Juga: Apple Akan Rilis Seri iPhone Tanpa Notch Tahun 2020